Jakarta Hari Ini – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan bahwa Indonesia memiliki ekosistem yang paling dinamis untuk pengembangan perusahaan rintisan (Startup) di Asia Tenggara, dengan saat ini menjadi tempat bagi 2.500 startup.
“Menurut Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam, Indonesia kini memiliki lebih dari 2.500 startup aktif. Hal ini menjadikannya salah satu ekosistem paling dinamis di Asia Tenggara, dengan kontribusi sektor ekonomi digital yang sangat signifikan,” ujar El Himam dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Senin.
Neil menyatakan bahwa pada tahun 2023, startup di Indonesia telah menyumbang lebih dari 80 miliar dolar AS dan diperkirakan akan mencapai 130 miliar dolar AS pada tahun 2025. Ini didorong oleh pertumbuhan luar biasa dalam ekosistem startup global, yang mencatat lebih dari 315 juta unit di berbagai sektor seperti teknologi, kesehatan, dan fintech.
Untuk mendukung percepatan pertumbuhan dan pengembangan ekosistem startup, Kemenparekraf meluncurkan program Baparekraf ScaleUp Champions (BSC) 2024. Program ini bertujuan untuk membantu startup dalam pengembangan dan inovasi, memperluas jangkauan pasar, membuka peluang ekspansi, meningkatkan keberhasilan di pasar internasional, serta memperluas akses dan jaringan global.
Program ini juga mencakup sesi temu bisnis (business matching) yang mempertemukan para startup dengan mitra potensial dari berbagai sektor.
“Namun, saya ingin menekankan bahwa ini bukan sekadar kompetisi, melainkan kesempatan bagi para startup untuk saling berjejaring,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan bahwa pada tahap awal, BSC 2024 menerima pendaftaran dari 330 startup yang kemudian diseleksi menjadi 20 unit. Selanjutnya, pada tahap Startup Demo Day pada 11 September, dipilih 10 finalis yang akan bersaing untuk mendapatkan lima startup terbaik. Kelima startup terpilih ini akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti validation trip ke Sydney, Australia, pada bulan Oktober mendatang.
(JH)