Jakarta Hari Ini — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Selatan menyalurkan sarana dan prasarana ke sejumlah kelurahan rawan banjir sebagai upaya mitigasi bencana di wilayahnya.
“Kami mendistribusikan sarana dan prasarana melalui posko BPBD Wali Kota Jakarta Selatan,” kata Komandan Pleton BPBD Jakarta Selatan Muhammad Nur saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Nur merinci sejumlah sarana dan prasarana yang telah dibagikan yakni dua buah perahu karet, empat buah perahu sekoci (polyethylene/PE), dan 30 jaket penyelamat (life jacket).
Lalu, 20 buah helmet keselamatan, tiga unit pompa keliling (portabel), satu unit gergaji mesin (chainsaw), satu unit tenda pleton pengungsi, dua unit tenda posko lapangan, lima unit kendaraan operasional roda dua dan empat unit roda empat.
“Dan selebihnya sudah didistribusikan kepada kelurahan rawan bencana oleh BPBD DKI Jakarta,” ujarnya.
Pada 2024, BPBD Jakarta Selatan mencatat telah mendistribusikan kepada 14 kelurahan rawan banjir yakni Lebak Bulus, Srengseng Sawah, Tanjung Barat, Petogogan, Grogol Utara, dan Kuningan Barat.
Berikutnya, Pela Mampang, Duren Tiga, Rawajati, Cilandak Timur, Jati Padang, Pejaten Barat, Pejaten Timur, dan Kebayoran Lama.
BPBD Jakarta Selatan juga memastikan posko bencana dilengkapi sarana dan prasarana tersedia di setiap kelurahan masing-masing.
Selain itu, langkah mitigasi lainnya yang dilakukan BPBD, yakni mengadakan program edukasi peningkatan kapasitas aparat kelurahan dan PPSU terkait simulasi bencana.
Tidak hanya itu, pelibatan kelurahan juga dinilai penting lantaran lebih memahami wilayahnya yang sering terjadi bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 1.258 bencana terjadi di Jakarta sepanjang tahun 2023 yang umumnya berupa kebakaran permukiman dan gedung.
Bencana tersebut didominasi kebakaran pada gedung/pemukiman (864 kejadian), banjir (65 kejadian) serta pohon tumbang (234 kejadian). Lalu tanah longsor (22 kejadian), angin kencang (4 kejadian) dan bencana atau peristiwa lainnya (69 kejadian).
Dampak dari bencana tersebut mengakibatkan 9.361 orang mengungsi akibat bencana kebakaran dan banjir, 362 orang luka-luka dan 97 orang meninggal dunia.
Bencana juga menyebabkan sejumlah kerusakan, yakni terdampaknya 3.004 rumah, 537 perkantoran/pertokoan, 16 fasilitas publik dan 511 fasilitas lainnya.
(JH)